Minggu, 10 April 2011

Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Masih Terbatas


BANDA ACEH - Pengetahuan masalah kesehatan reproduksi di kalangan masyarakat Provinsi Aceh dinilai masih sangat terbatas karena sosialisasi tentang ilmu tersebut terbatas dan belum terealisasi sesuai harapan. Ketua Program studi (Prodi) Biologi Universitas Serambi Mekkah, M Ridwan di Banda Aceh, Sabtu, mengatakan, masih banyak masyarakat daerah ini yang belum mengetahui secara persis tentang kesehatan reproduksi.

“Para pengajar pun masih banyak yang kurang memahami masalah ini atau sungkan mengajarkan itu secara detail kepada peserta didik, padahal pengetahuan tersebut penting diketahui masyarakat,” ujarnya. Dalam seminar peningkatan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran tentang kesehatan reproduksi, Ridwan mengatakan, masih sedikit warga yang memahami masalah kesehatan reproduksi karena tidak sering diperbincangkan.

“Padahal pengetahuan ini sangat penting diketahui masyarakat untuk mencegah perlakuan yang melanggar norma-norma agama pada anak usia dini,” ujarnya. Ridwan mengharapkan, pengetahuan kesehatan reproduksi dimasukkan dalam kurikulum prodi tertentu yang ada hubungannya dengan kesehatan medis sehingga masyarakat memahaminya di masa mendatang.

Pemerintah diharapkan berupaya meningkatkan sosialisasi terkait kesehatan reproduksi tersebut. Meskipun selama ini diakui kegiatan tersebut berjalan baik melalui program Keluarga Berencana (KB), namun dinilai masih terbatas.

“Menurut saya, Pemerintah harus lebih sering melakukan kegiatan sosialisasi agar masalah reproduksi dipahami masyarakat. Ini perlu dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan reproduksi di kalangan remaja,” tambahnya. Kegiatan sosialisasi masalah ini dapat dikaitkan dengan ajaran Islam (syariat Islam) yang sekarang sudah diberlakukan di Provinsi Aceh.(ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar